Di sejumlah kesempatan, Xiaomi selalu mengklaim smartphone miliknya laku ribuan unit dalam
waktu singkat. Hal ini yang menimbulkan kecurigaan, dan mulai diselidiki oleh Taiwan Fair Trade.
Kecurigaan pihak berwenang di Taiwan ini bermula adanya laporan pengaduan bahwa
Xiaomi Red Rice terjuaal ribuan unit dalam waktu beberapa detik. Sehingga menyebabkan orang
berbondong-bondong untuk membelinya.
Apa yang dilakukan Xiaomi ini merupakan
kampanye hunger marketing yang berarti melebih-lebihkan produknya sehingga tampak berharga
dan sulit ditemukan. Demikian yang dikutip detikINET dari Ubergizmo, Jumat (1/8/2014).
Taktik dagang yang dilakukan oleh Xiaomi ini tidak dibenarkan, dan pihak komisi
perdagangan Taiwan bisa mengenakan denda USD 20 ribu kepada Xiaomi.
Xiaomi yang
dikenal sebagai 'Apple dari China' ini memang selalu melaporkan penjualan yang bombastis. Di
India, mereka mengklaim bahwa 30 ribu Xiaomi laku dalam waktu beberapa menit.
Padahal kenyataannya tidak demikian, ada yang menyebutkan Xiaomi "hanya" menjual 9.339
perangkat di penjualan pertama, bergerak 9.492 unit dalam penjualan kedua, dan 7.389 di
ketiga.Ya, dihitung-hitung tidak sampai 30 ribu, atau bahkan dalam beberapa menit saja.